DIABETES MELLITUS (DM)
Merupakan penyakit menahun yang berhubungan dengan gangguan metabolisme
karbohydrat.
Dasarnya ialah defisiensi insulin atau gangguan faal insulin. Penyakit
ini disertai hyperglycaemia yang ber-larut2 dan glycosuria diikuti oleh
gangguan secunder dalam metabolisme protein dan lema, Berdasarkan definisi
glukosa darah puasa harus lebih besar daripada 140 mg/ 100 ml.
Diabetes adalah kata Yunani, yang berarti
mengalirkan atau mengalihkan, Mellitus adalah kata latin untuk madu atau gula.
Diabetes Millitus, adalah penyakit dimana seseorang mengeluarkan atau
mengalirkan sejumlah besar urine yang terasa manis. Paling sedikit terdapat
tiga bentuk Diabetes Millitus ( DM ). DM tipe 1, DM tipe 2, dan Diabetes
Gestasional.
1.
DM Tipe 1;
Adalah penyakit hiper glikemi akibat
ketiadaan absolut insulin. Penyakit ini disebut DM Dependent Insulin. Pengidap
penyakit ini harus mendapat insulin pengganti, DM tipe 1 biasanya dijumpai
orang yang tidak gemuk, berusia kurang dari 30 tahun. Laki-laki biasanya lebih banyak dari wanita. Memuncak
nya pada usia remaja dini, maka, disebut juga sebagai diabetes juvenilis, namun dapat timbul juga pada
segala usia. Diabetes tipe 1, dapat timbul setelah inveksi virus misalnya
gondongan (“MUMPS”), Rubela CMV kronik atau Toksin pada golongan nitrosamin
yang terdapat dalam daging yang diawetkan, dapat juga pengaruh ginetik /
turunan.
2. DM tipe 2;
Adalah penyakit hiper glikemi akibat insensitivitas sel terhadap insulin, kadar insulin mungkin sedikit menurun atau berada dalam rentan normal. DM tipe 2 , dianggap sebagai non insulin dependent. Biasanya timbul pada orang berusia lebih dari 30 tahun. Disebut sebagai Diabetes Awitan dewasa. Wanita lebih banyak dari pria. Berkaitan dengan kegemukan, pengaruh genetik. Individu mengidap diabetes
Meskipun terdapat banyak kemajuan
untuk dapat menegakkan diagnosa dan terapi, tetapi penyakit ini termasuk dalam
kelompok penyakit yang paling banyak
menimbulkan kematian.
Yang merupakan tantangan ini adalah mencegah komplikasinya. Penyakiy ini kebanyakan
ditemukan pada orang- orang berusia 50-60 tahun, tapi dapat juga pada usia
lanjut.
Pada usia 40 th.th. lebih banyak ditemukan
pada wanita (3: 2). Penyakit ini diturunkan secara resesif autosomal. Jika ke
dua orang tua menderita DM, maka semua
anak akan predisposisi menderita penyakit tersebut. Apabila salah satu orang
tua, atau dan kakek menderita DM maka 50% anaknya/keturunannya akan menderita
DM pula.
Etiologi :
Sebab yang tepat timbulnya penyakit DM belum diketahui , tetapi
diantaranya disebabklan oleh timbulnya defisiensi insulin, relatif atau
absolut. Jadi dibutuhkan lebih banyak dari pada yang dapat dibentuk oleh tubuh.
Insulin dibentukm oleh sel2 beta. Pada sel alpa terdapa faktor hiperglikemik dan glikogenolitik, yaitu glukagon. Glukagon mempunyai efek anti insulin, dapat menimbulkan glikogenolisis, jadi menimbulkan meningkatnya kadar gula dalam darah .
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK paska absorbsi usus, melalui vena
porta, menjadi monosakarida dari usus halus diubah menjadi glikogen dan
disimpan dalan hati (glikogenesis), dari
depot glikogen ini , glukose dilepas secara konstan ke dalam darah (glikogenolisis), untuk
memenuhi kebutuhan tubuh, sebagian glukose dimetabolisme dalan jaringan untuk
menghasilkan panas dan energi, dan
sisanya diubah menjadi glikogen disimpan dalam subcutan, menjadi lemak. Hati
juga mampu mensintesis protein dan lemak
(glukoneogenesis). Fungsi insulin untuk memasukkan glukose dalam
sel menghasilkan ATP (adenosin
trifosfat) berfungsi menjalankan fungsi sel.
Pada DM dimana terjadi defisiensi insulin sehingga
glukose tidak dapat masuk sel, maka hati mulai melakukan glukoneogenesis, dari
asam amino dan asan lemak bebas dan glikogen yang akan menghasilkan ATP.
Pembentukan energi yang hanya mengandalkan asam2 lemak menyebabkan produksi
benda2 keton oleh hati meningkat. Keton bersifat asam, menyebabkan Ph plasma
turun, ketoniuri, Ph dibawah 7,3 dapat
menyebabkan asidosis metabolik menyebabkan pernafasan Kussmaul karena tubuh
berusaha mengurangi asidosis dengan mengeluarkan CO2
KLINIK :
POLYPHAGI : tubuh tak
sanggup memetabolisme KH, sehingga akan makan banyak sekali, selain itu POLYDIPSI ;adanya glukosuria terjadi
dehidrasi(diuresis osmotik), POLYURIA,selain
itu penderita kehilangfan berat badan, cepat lelah, lemah mudah terkena
infeksi, tractus urinarius, pruritus, perubahan retina, degenerasi syaraf tepi
(neuritis diabetica), gangguan reflex tendo.
Pada DM ringan ,stadium dini, gejala-gejala belum
jelas, tanpa gejala sama sekali.
Untuk menegakkan diagnose, dengan pemeriksaan gula darah puasa, 2jam pp, GTT.
KOMPLIKASI :
Salah satu komplikasi yang
gawat adalah arteriosklerosis, atherosklerosias, dimungkinkan adanya
hyperkholesterolemia. Sklerosis pembuluh darah paling nyata ialah aorta, a. koronaria, arteri ginjal, arteri
mata(retinitis diabetik), bisa terjadi diabetik gangrenosa.