Contoh Laporan Pratikum Pengukuran tanah - AGone -->

Saturday, March 6, 2021

Contoh Laporan Pratikum Pengukuran tanah

 



PENGUKURAN TANAH

 

Hari/tanggal praktikum           : Senin, 1 Juni 2009

Lokasi Praktikum                    : Griya Asri Temuwuh kidul, Sleman.

 

A.    TUJUAN

1.      Mahasiswa mampu  mengukur beda tinggi permukaan tanah.

2.      Mahasiswa dapat menggunakan alat penyipat datar dengan benar.

 

B.     DASAR TEORI

Ilmu ukur tanah adalah sebagian dari ilmu yang lebih luas yang dinamai ilmu geodesi. Ilmu geodesi mempunyai dua maksud, yaitu :

·         Maksud ilmiah, yaitu : ilmu yang mempelajari bentuk dan besar permukaan bumi.

·         Maksud praktis, yaitu : ilmu yang mempelajari penggambaran dari sebagian besar atau sebagian kecil dari permukaan bumi, yang dinamakan peta.

Maksud ini dicapai dengan mempelajari bagaimana melakukan pengukuran di atas permukaan bumi yang mempunyai bentuk tidak beraturan karena adanya gunung-gunung yang tinggi dan lembah-lembah yang curam.

Maksud pengukuran penyipat datar ialah menetukan ketinggian titik-titik dipermukaan bumi terhadap suatu ketinggian tertentu. Misalnya tinggi permukaan tanah dan air laut. Beda tinggi dapat didefinisikan sebagai selisih jarak antara dua bidang nivo yang melalui A dan B di atas permukaan bumi. Beda nivo ialah bidang yang tegak lurus pada arah gaya berat, jadi dengan demikian sangat banyak bidang nivo yang melingkupi bumi.

Satuan kelengkapan dari pesawat ukur tanah ialah :

  • Statief             : tiang penyangga dari pesawat penyipat datar.
  • Payung            : sebagai pelindung pesawat penyipat datar.
  • Rambu ukur    : pembacaan ketinggian muka tanah yang diukur.
  • Unting-unting : untuk menetukan kedudukan pesawat, agar kedudukannya tepat di           atas titiknya/ patoknya.

 

C.    ALAT DAN BAHAN

1.Theodolit

2.Payung

3.Triput atau kaki tiga

4.Yalon

5.Rambu ukur

6.Rol meter

7.Instrumen

8.Alat tulis

 

D.    CARA KERJA

1.      Menetukakan titik ukur I dan II (titik I untuk theodolit dan II untuk rambu ukur).

2.      Mengatur posisi theodolit leven horizontal (gelembung air tepat di tengah_tengah lingkaran).

3.      Mengukur jarak antara theodolit dengan rambu ukur menggunakan  rol meter, pada jarak 25m, 30m, dan 35m.

4.   Membaca angka yang terlihat pada rambu ukur yaitu angka yang tepat berada pada garis potong vertikal dan horizontal pada lensa theodolit.

5.      Mencatat data hasil ukur tersebut dalam tabel.

 

E.     HASIL PENGAMATAN

Titik

Pembacaan

Selisih ketinggian

Tinggi terhadap MSL

 

Baak muka

Baak belakang

Naik

Turun

 

 

0460

2845

 

 

120+

P1

0340

2720

 

2380

 

 

0220

2595

 

 

 

 

0770

1200

 

 

 

P2

0600

1000

 

400

 

 

0430

0800

 

 

 

 

2920

0395

 

 

 

P3

2755

0310

2455

 

 

 

2590

0225

 

 

 

 

 

                       Ba

Beda tinggi

Jarak

Patok

Pembacaan           Bt

∆h = (m-b)

∆S = 100 (Ba-Bb)

 

                       Bb

     

 

 

0460

 

 

P1

0340

 

24m

 

0220

 

 

 

2845

 

 

P2

2720

2,38

25m

 

2595

 

 

 

0770

 

 

P3

0600

2,12

34m

 

0430

 

 

 

1200

 

 

P4

1000

4,00

40m

 

0800

 

 

 

2920

 

 

P5

2755

 

33m

 

2590

 

 

 

0395

 

 

P6

0310

2,455

17m

 

0225

 

 

 

 

 

F.     PEMBAHASAN

1.      P1 (25m)

Jarak   baak muka       = 100(Ba-Bb)

                                   = 100(0460-0220)

                                   = 24m

Jarak baak belakang   = 100(Ba-Bb)

                                   = 100(2845-2595)

                                   = 25m

2.      P2 (35m)

Jarak baak muka         = 100(Ba-Bb)

                                   = 100(0770-0430)

                                   = 34m

Jarak baak belakang   = 100(Ba-Bb)

                                   = 100(1200-0800)

                                   = 40m

3.      P3 (35m)

Jarak baak muka         = 100(Ba-Bb)

                                   = 100(2920-2590)

                                   = 33m

Jarak baak belakang   = 100(Ba-Bb)

                                   = 100(0395-0225)

                                   = 17m

∑ ∆t (naik)                 = 2455

∑ ∆t (turun)                = 2380 + 400

                                   = 2780

Maka ,

MSL (+)                     = 120+ + 2455

                                   = 2575

MSL (-)                      = 120- - 2780

                                   = 2660

 

G.    KESIMPULAN

Dari praktikum dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1.      Pengukuran beda permukaan tinggi tanah dapat dilakukan dengan alat penyipat datar yang terdiri dari pesawat ukur/theodolit, statief, rambu ukur, triput, yalon, dan rol meter.

2.      Perbedaan tinggi permukaan tanah di lokasi Griya Asri Temuwuh Kidul, Sleman adalah

Naik             = 2575m

Turun            = 2660m



Jangan lupa Subscribe, Like, comment dan Share

Comments


EmoticonEmoticon